Membuat Bika Ambon Enak dan Lezat

Saat ini, bika ambon sudah menjadi kue nasional. Tidak hanya telah banyak penggemar dari seluruh Indonesia, ia juga telah menjadi signature dish kuliner nusantara. Lantas, bagaimana cara membuatnya? Simak pada artikel ini, resep membuat bika ambon enak dan lezat!
Apa Itu Bika Ambon?
Pertama terlihat, penampilan bika ambon seperti kue bolu biasa. Berbentuk kotak besar persegi berukuran sekitar 20 x 20 cm. Warna coklat bekas panggangan adalah yang pertama kali terindera saat kita buka kotak kue ini pertama kali.

Kecantikan bika ambon baru nampak saat kue persegi besar itu diiris. Ya, warna kuning cantik khas kue ini sangat mengundang untuk mencicipinya. Apalagi ditambah aroma khas pandan yang harumnya sungguh menggoda.

Perbedaan dengan kue bolu biasa adalah pada teksturnya. Kue bolu umumnya bertekstur padat atau rapat di bagian dalamnya. Sedangkan bika ambon memiliki rongga pada bagian dalamnya, seperti sarang lebah. Saat digigit, tekstur bika ambon sangat lembut dan sedikit kenyal.

Selain penampilannya yang menggoda, bika ambon juga banyak mengandung nutrisi. Dalam 70 gram bika ambon, terdapat kalori sebesar 158 kkal. Pada berat yang sama, kue ini juga mengandung karbohidrat sebesar 37 gram dan protein sebesar 2,1 gram.

Selain kalori, karbohidrat, dan protein, penganan ini juga memiliki kandungan lemak, kalsium dan zat besi. Dalam setiap 70 gram bika ambon, terkandung lemak sebesar 2,43 gram, kalsium sebesar 0,01 miligram, dan 3,43 miligram zat besi.

Kandungan nutrisi seperti tersebut di atas pastilah ditentukan oleh bahan-bahan dasar pembuatan bika ambon. Bahan dasar tersebut adalah tepung tapioka, telur, gula, ragi dan santan.

Bika Ambon Berongga
Tekstur berongga pada bika ambon disebabkan karena tambahan bahan pengembang berupa nira kelapa atau tuak enau. Sedangkan ragi ditambahkan untuk membuat adonan bergelembung dan memiliki kekenyalan yang unik saat dikonsumsi.

Pada awalnya pembuatan bika ambon, untuk mengembangkan adonan menggunakan tuak. Ini yang kemudian menjadi concern para pembelinya, terutama orang muslim. Karena muncul kekhawatiran akan kehalalan kue ini, kekinian para penjualnya mendaftarkan produk mereka untuk mendapat sertifikat halal MUI. Sedangkan penggunaan tuak telah diganti dengan nira.

Kue ini aslinya dibuat dengan rasa pandan. Namun, karena mengikuti kebutuhan pasar, saat ini banyak diproduksi bika ambon dengan beberapa varian rasa. Durian, keju, dan coklat adalah beberapa contoh varian rasa bika ambon kekinian yang tersedia di pasaran.

Sejarawan M. Muhar Omtatok mengatakan, kue bika ambon awalnya terinspirasi dari kue khas Melayu, bika atau bingka. Penambahan bahan pengembang seperti dijelaskan di atas, membuatnya berbeda dari kue ‘nenek moyang’nya itu.

Ada ‘aturan khusus’ jika kamu ingin mengkonsumsi bika ambon. Sebaiknya, segera konsumsi kue ini dalam waktu empat hari setelah kamu membelinya. Ini karena penggunaan pengembang alami pada bika ambon tersebut hanya bertahan selama empat hari. Setelah itu, bika ambon akan mengeras dan bantet.

Pada tahun 1970-an, bika ambon sering disajikan sebagai kudapan untuk menemani makan es krim. Mulai tahun 1980-an, kue ini sudah semakin masif dipasarkan.


Sejarah Nama Bika Ambon, Bukan Bika Medan
Ada banyak versi sejarah yang beredar. Tidak ada yang tahu versi mana yang benar. Dan, tidak ditemukan referensi sejarah resmi yang menceritakan tentang sejarah nama bika ambon ini.

Sejarawan M. Muhar Omtatok menceritakan, asal nama bika ambon tersebut diperoleh dari tempat pertama kue ini laris dijual. Menurutnya, masyarakat terilhami dari Jalan Ambon, dimana kedai pertama bika ambon berdiri. Jalan ini berada di wilayah Sei Kera, Medan.

Sumber : https://ramesia.com/bika-ambon/

Cara Membuat Opor Ayam yang Lezat dan Gurih


Mengenal Opor, Citarasa Khas Indonesia
Sebelum kita mengulas lebih lanjut mengenai cara memasaknya, mari kita kenali dulu lebih dalam tentang hidangan ini! Opor dikenal sebagai gulai berkuah santan kental, biasanya berwarna putih atau kekuning-kuningan, yang dimasak dengan rempah-rempah dan banyak tersedia saat lebaran.

Opor ayam adalah masakan asli nusantara. Meski ia dikenal di seluruh Indonesia, namun masakan ini diklaim berasal dari budaya Jawa. Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat, diperkirakan menjadi tempat dimana opor ayam berasal. Namun, tidak ditemukan referensi kuliner yang menyatakan siapa kreator pertama masakan gurih ini.

Opor Ayam Kentang

Seperti makna di atas, opor sendiri, secara luas, terdiri dari protein yang direbus dengan kuah santan. Sebagai penguat rasa, dalam rebusan tersebut biasanya ditambahkan dengan bumbu rempah. Daun salam, daun jeruk, batang serai, kencur, dan lengkuas adalah bumbu rempah utama masakan ini. Tak ketinggalan, duet bawang merah dan bawang putih, sebagai bumbu dasarnya.

Protein yang digunakan dalam hidangan opor juga bermacam-macam. Tidak hanya protein hewani, namun protein nabati dapat pula dimanfaatkan. Tempe, tahu, telur, daging kambing dan daging sapi, juga daging bebek, adalah jenis protein yang banyak digunakan sebagai bahan utama opor. Namun, daging ayamlah yang paling populer dan paling banyak digemari.

Di Indonesia, opor ayam dianggap sebagai menu spesial. Ini karena ia sering dihidangkan pada momen istimewa. Salah satu waktu istimewa dimana masyarakat Indonesia jamak menghidangkan masakan ini adalah saat lebaran, terutama pada hari raya Idul Fitri.

Pada hari raya tersebut, opor ayam biasanya dihidangkan dengan lontong atau ketupat. Sajian tersebut menjadi kenikmatan tersendiri saat merayakan kemenangan setelah berpuasa satu bulan penuh. Selain Indonesia, saudara serumpunnya, Malaysia, juga menghidangkan opor ayam pada momen yang sama.

Namun di Jawa secara khusus, selain dengan lontong atau ketupat, opor ayam seringkali dihidangkan dengan beberapa lauk pelengkap. Berbagai lauk tambahan tersebut, adalah sambal goreng hati ayam yang dimasak pedas dan kerupuk udang.

Bahan Baku dan Kandungan Opor
Di Indonesia sendiri, opor terdiri dari dua jenis, yaitu opor putih dan opor kuning. Perbedaannya adalah pada penggunaan kunyit. Pada opor putih, kunyit tidak ditambahkan. Konon, jenis opor ini lebih disukai dan banyak dimasak oleh orang-orang Tionghoa yang bermigrasi ke nusantara.

Sedangkan opor kuning, menambahkan kunyit pada kuah santannya. Konon jenis opor ini banyak dimasak oleh penduduk lokal. Penambahan kunyit diyakini selain menambah cita rasa, juga menambah manfaat kesehatan pada opor. Warna kuning pada kunyit diasosiasikan dengan warna emas, sebagai simbol kesejahteraan dan kemakmuran.

Sebagai hidangan khas Indonesia, opor ayam pun telah mendunia. Indonesian Chicken Curry adalah nama internasional dari hidangan ini. Seperti berbagai jenis kari yang banyak terdapat di negara-negara Asia, opor ayam pun digemari oleh masyarakat internasional. Selain rendang, opor ayam juga  banyak terdapat pada menu restoran Indonesia di luar negeri.

Comments